Dari Nadira Hingga Home

Novel yang berlatar peristiwa sejarah adalah karya sastra yang mampu merawat ingatan.

Senin, 8 Juni 2015

Hujan menyirami sore di Fort Rotterdam. Namun rasa gerah tak juga pergi. Butiran-butiran keringat yang bercucuran tak juga reda. Sekitar seratus orang mengisi ruang chapel. Hening. Hanya ada suara hujan yang mengiringi sepenggal cerita Nadira yang dibacakan Ibe S. Palogai. "Sttt...," ucapnya, memulai merapal kata demi kata.

Tak hanya peserta, Leila S. Chudori, penulis Nadira, dan editor dari Kepustakaan Populer Gramedia, Christina Udiani, juga ta

...

Berita Lainnya