Click

Harry Isra M.
Anggota Law dan Mahasiswa Sastra Universitas Hasanuddin
garink_41@yahoo.co.id

Pernahkah kita membayangkan hidup untuk waktu yang lama pada masa ketika Makassar telah menjadi kota megapolitan, di mana mata sudah jenuh melihat gedung pencakar langit yang tinggi menjulang? Saat itu, telinga hampir tuli mendengar bisingnya klakson kendaraan di jalan raya, hidung penuh dengan tahi ngongo akibat keseringan menghirup polusi, dan tubuh terasa begitu lelah karena padatnya rutinitas pekerjaan. Semua terangkum dalam mulut yang lebih tajam daripada sepotong silet.

Jumat, 2 Januari 2015

Harry Isra M.
Anggota Law dan Mahasiswa Sastra Universitas Hasanuddin
garink_41@yahoo.co.id

Pernahkah kita membayangkan hidup untuk waktu yang lama pada masa ketika Makassar telah menjadi kota megapolitan, di mana mata sudah jenuh melihat gedung pencakar langit yang tinggi menjulang? Saat itu, telinga hampir tuli mendengar bisingnya klakson kendaraan di jalan raya, hidung penuh dengan tahi ngongo akibat keseringan menghirup polusi, dan tubuh teras

...

Berita Lainnya