Propaganda dan Manufacturing Consent

Alwy Rachman
Pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin

"Media is the right arm of anarchy," tulis Dan Brown dalam novel Angels and Demons. Pernyataan menohok ini datang dari penulis novel terkenal The Da Vinci Code. Dengan benderang, pernyataan novelis sensasional dan fiksional ini segera menjungkirbalikkan anggapan lama tentang media. Pasalnya, secara tradisional, media diterima sebagai perantara idealis, mediator yang menjembatani kepentingan rakyat kebanyakan dengan kelompok-kelompok penguasa. Selama ini, media dibilangkan sebagai penengah yang mencari kebenaran dan keadilan.

Tapi, Dan Brown, lelaki yang pernah dikukuhkan sebagai satu di antara 100 orang berpengaruh di dunia oleh majalah Time, tak sendiri. Serupa tapi tak sama, pernyataan tajam juga datang dari seorang scholar, Noam Chomsky, yang memang kesohor di bidang riset media. Chomsky malah mengatakan media adalah sentra propaganda dari pihak pemerintah dan penguasa. Apalagi kalau bukan untuk membela agenda ekonomi politik serta segenap kepentingan mereka.

Selasa, 7 Oktober 2014

Alwy Rachman
Pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin

"Media is the right arm of anarchy," tulis Dan Brown dalam novel Angels and Demons. Pernyataan menohok ini datang dari penulis novel terkenal The Da Vinci Code. Dengan benderang, pernyataan novelis sensasional dan fiksional ini segera menjungkirbalikkan anggapan lama tentang media. Pasalnya, secara tradisional, media diterima sebagai perantara idealis, mediator yang menjembatani k

...

Berita Lainnya