'Globalusi', Strategi Kelas Menengah Mapan

Alwy Rachman
Pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin
alwy.rachman@yahoo.com

Tiba-tiba saja ada lagi kata baru dalam khazanah peradaban global, yaitu "globalusi". Globalusi, yang diterjemahkan dari kata globalution, dipromosikan oleh Thomas Friedman, seorang penulis masalah-masalah hubungan internasional. Yang sedikit mengejutkan, globalusi dipakai oleh sang penulis untuk menandai perilaku "kelas menengah mapan" di Indonesia, di sekitar perlawanan masif terhadap regim Soeharto. Jadi, Friedman ingin mengatakan bahwa "gerakan reformasi" di Indonesia menyembunyikan globalusi kelas menengah mapan.

Lewat kumpulan esai The Lexus and The Olive Tree, "Sang Pelindung dan Pohon Zaitun", Friedman menjelaskan bahwa globalusi tak lebih dari cara mengkonstruksi dan menggerakkan perubahan radikal dari luar. Globalusi bukan revolusi yang mengikuti model lama, bukan revolusi yang digerakkan oleh elite sebagaimana Revolusi Iran, bukan juga revolusi yang digerakkan dari lantai dasar kedaulatan rakyat. Pun bukan perubahan dari kekuasaan "people power" sebagaimana di Filipina. Globalusi pun tak bisa disebut globalisasi. Friedman mendakukan bahwa globalusi semacam "revolution from beyond", "revolusi dari luar".

Selasa, 23 September 2014

Alwy Rachman
Pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin
alwy.rachman@yahoo.com

Tiba-tiba saja ada lagi kata baru dalam khazanah peradaban global, yaitu "globalusi". Globalusi, yang diterjemahkan dari kata globalution, dipromosikan oleh Thomas Friedman, seorang penulis masalah-masalah hubungan internasional. Yang sedikit mengejutkan, globalusi dipakai oleh sang penulis untuk menandai perilaku "kelas menengah mapan" di Indonesia, di sekitar

...

Berita Lainnya