Kebenaran, Teks, dan Jejak Kehadiran
Mohd. Sabri A.R.
Dosen Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin
Setiap sistem pemikiran mengandaikan sesuatu yang tunggal, universal, dan total: menampik liyan, dan karena itu represif. Jacques Derrida menyebutnya "logosentrisme". Dengan teknik yang beraneka, ia mengguncang logosentrisme yang telah baku dalam pualam pemikiran Barat yang membentang sejak pra-Socrates hingga Heidegger. Jika Nietzsche mengabarkan "kematian Tuhan", Derrida membisikkan ambang akhir "era ujaran" dan permulaan "era teks". Palu yang ia pakai untuk merobohkan bangunan lama adalah dekonstruksi.
Kamis, 28 Agustus 2014
Mohd. Sabri A.R.
Dosen Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin
Setiap sistem pemikiran mengandaikan sesuatu yang tunggal, universal, dan total: menampik liyan, dan karena itu represif. Jacques Derrida menyebutnya "logosentrisme". Dengan teknik yang beraneka, ia mengguncang logosentrisme yang telah baku dalam pualam pemikiran Barat yang membentang sejak pra-Socrates hingga Heidegger. Jika Nietzsche mengabarkan "kematian Tuhan", Derrida membisikkan am
...