Burung-burung pun Menuju Tuhan

Mohd. Sabri A.R.
Dosen Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin

Dan Sulaiman telah menerima warisan dari Daud.
Dan dia berkata: "Wahai umat manusia! Telah diajarkan kepada kami
Bahasa burung (manthiq al-thayr)."
(QS. 27:16)

Manthiq al-Thayr ("percakapan burung") sebuah diksi qurani, tentu. Tapi ini belakangan menjadi inspirasi alegoris yang penuh pesona dalam tradisi kerohanian Islam. Setidaknya, ada tiga karya kesarjanaan sufi yang mencoba menganyam narasi perjalanan cinta menuju Tuhan dengan simbolisme Manthiq al-Thayr. Bermula dari Ibn Sinâ yang mengulasnya secara genial dalam Risâlat al Thayr ("Risalah tentang Burung"), diikuti oleh Abu Hamid Muhammad al-Ghazâlî, teolog-sufi terkemuka, yang risalahnya dengan judul serupa kurang masyhur. Sementara itu, karya Farid al-Dîn 'Aththâr, Manthiq al-Thayr, meski mengangkat tema serupa dengan dua tokoh sufi sebelumnya, merupakan sesuatu yang lain.

Kamis, 13 Maret 2014

Mohd. Sabri A.R.
Dosen Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin

Dan Sulaiman telah menerima warisan dari Daud.
Dan dia berkata: "Wahai umat manusia! Telah diajarkan kepada kami
Bahasa burung (manthiq al-thayr)."
(QS. 27:16)

Manthiq al-Thayr ("percakapan burung") sebuah diksi qurani, tentu. Tapi ini belakangan menjadi inspirasi alegoris yang penuh pesona dalam tradisi kerohanian Islam. Setidaknya, ada tiga karya kesarjanaan sufi yang mencoba menganyam

...

Berita Lainnya