Kepanikan yang Membisu

Mereka mencoba mengangkat gambaran realitas kehidupan dalam lakon dan musik.

Senin, 12 Maret 2012

Suara gemuruh menggelegar, mengisi tiap sudut ruang. Cahaya lampu merah menari-nari di atas panggung. Tampak wajah-wajah ketakutan. Mereka menutup telinga, berkumpul, saling berpelukan, dan melindungi diri bersama-sama. Suara itu semakin lama semakin memekakkan telinga, menghancurkan semuanya, sementara cahaya merah terus menari, membuat suasana semakin mencekam.

Saat gemuruh itu menghancurkan desa dan kota, kepanikan semakin menjadi di atas pan

...

Berita Lainnya