Menyelundupkan Linux ke Dunia Kampus
Komunitas harus berani menyuarakan gerakan pemanfaatan perangkat lunak gratis.
Rabu, 1 Desember 2010
Sambil menikmati secangkir kopi susu, lelaki 59 tahun itu sibuk menggerakkan tetikus di tangganya. Sesekali jemarinya mengetik huruf-huruf pada keyboard dan pandangannya lurus tertuju pada layar notebook. "Saya menggunakan Linux untuk notebook ini," kata lelaki yang memiliki nama Mahmud Ghaznawie itu, Senin lalu, di kafe M Coffee, di Jalan Andi Pangerang Pettarani.
Mahmud adalah dokter spesialis ilmu patologi kulit yang bertugas sebagai pengajar di
...