Dikisahkan, pada zaman Nabi Musa a.s., hidup seorang yang bergelimang harta bernama Qarun. Saking banyaknya, sampai-sampai tidak terukur lagi nilai harta Qarun. Namun umat Nabi Musa ini tak pernah mensyukuri dan membagi kekayaannya kepada fakir miskin. Istana, pakaian, pelayan, dan budaknya melebihi keperluannya. Namun ia merasa tak puas dengan kekayaannya.

Qarun hidup mewah dan menonjol di antara penduduk di kotanya. Dalam hidupnya, Qarun hanya