Afganistan Merayakan Demokrasi

Dunia internasional memuji pelaksanaan pemilihan umum pertama yang bersejarah setelah tumbangnya Taliban.

Selasa, 20 September 2005

KABUL - Rakyat Afganistan membuktikan bahwa ancaman boikot pemilihan umum, pembunuhan kandidat, dan serangkaian bom bunuh diri bukanlah alasan untuk tak terlibat dalam pesta demokrasi pertama setelah tumbangnya rezim Taliban.

Pada Minggu (18/9), jutaan orang dari sekitar 12,5 juta pemilih hak suara keluar rumah dan antre di 6.270 tempat pemungutan suara yang didirikan di berbagai tenda, sekolah, dan masjid. Sejumlah insiden berdarah tetap terjadi,

...

Berita Lainnya