Referendum Jadi Pemicu Kemarahan Beijing

Pemerintah Hong Kong menyebut referendum masyarakat sipil ini "tidak memiliki dampak hukum".

Kamis, 26 Juni 2014

Lebih dari 200 ribu orang telah memilih dalam "referendum" tidak resmi yang meminta reformasi pemilihan umum di Hong Kong. Langkah pegiat pro-demokrasi ini memicu kemarahan, berupa peringatan dari para pemimpin Partai Komunis Cina di Beijing.

Penyelenggara gerakan "Occupy Central with Love and Peace", Jumat lalu, mengatakan, dalam enam jam pertama setelah referendum secara online itu digelar, sekitar 165 ribu suara memilih proposal reformasi pemilu.

...

Berita Lainnya