Kampung halaman Silke Gawenda di Wittstock, Jerman bagian timur, sebenarnya cantik: rumah-rumah kayu dan bangunan bata dari Abad Pertengahan, jalan-jalan sunyi dengan pohon-pohon tilia berbaris di tepinya.

Tapi kampung itu terlalu sepi bagi gadis berusia 18 tahun itu. Dia tinggal beberapa hari lagi lulus SMA, sehingga dapat meninggalkannya untuk masuk universitas di wilayah barat yang lebih makmur--bergabung dengan eksodus perempuan muda dari wila