Mendag Tegaskan Komitmen Turunkan Harga Kedelai

Pemerintah ganti selisih harga. #Infotempo

Iklan

Sabtu, 21 Januari 2023

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan harga kedelai dari Rp14 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu hingga Rp11 ribu per kilogram. Upaya itu dilakukan melalui mekanisme penggantian selisih harga pembelian ditingkat perajin tahu dan tempe.

Salah satu opsinya adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.

“Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi Pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan, penggantiannya itu pada   harga,” kata Zulkifli, Kamis, 19 Januari 2023.

Menurut Zulkifli, pemberian bantuan kedelai sebelumnya belum terserap secara optimal, karena belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah. Selain itu, belum semua perajin tahu dan tempe tergabung sebagai anggota Kopti.

"Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?" ujar Zulkifli .

Zulkifli pun mengimbau perajin tahudl dan tempe tidak lagi khawatir. Kemendag berkomitmen, para perajin tahu tempe dan produk olahan kedelai segera mendapatkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang puasa.

Sejauh ini, Pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog. Hal itu dijelaskan Zulkifli, pada 15 Januari 2023 lalu, saat mengunjungi pabrik PT Bungasari Flour Mills Indonesia sekaligus meninjau proses pembongkaran kedelai oleh FKS Group di Cilegon, Banten, sebanyak 56 ribu ton dengan harga Rp12 ribu perkilogram.

Selanjutnya, jumlah kedelai itu dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp11 ribu perkilogram. Sebelumnya, pada 2022, Kemendag telah melaksanakan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sesuai hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bidang perekonomian.

Bantuan penggantian selisih harga itu diberikan kepada perajin tahu dan tempe anggota koperasi yang bergerak di bidang industri tahu dan atau tempe dibawah naungan Gabungan KoperasiTempe Tahu Indonesia (Gakoptindo). Meski demikian, Zulkifli mengatakan, aturan bantuan penggantian selisih harga tanpa persyaratan itu tengah digodok dan masih dalam tahap proses.

Secara terpisah, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan, program penggantian selisih harga pembelian sebelumnya merupakan upaya Pemerintah dalam menjagastabilisasi harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe serta menjaga keberlangsungan usaha mereka. “Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memberikan bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram kepada perajin melalui Kopti (Koperasi Produsen Tempe danTahu Jndonesia)," ujarnya.

Kasan menjelaskan, Kopti membeli kedelai dari Perum Bulog dengan harga pembelian di tingkat importir dikurangi Rp1.000 perkilogram. Selisih Rp1.000 perkilogram dibebankan kepada Pemerintah melalui APBN.

“Jika harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp13.000 per kilogram, maka Kopti dapat membeli kedelai sebesar Rp12.000 perkilogram ke Perum Bulog. Perum Bulog bekerja sama dengan importir untuk penyediaan kedelai bagi perajin,” kata dia.

Berita Lainnya