Permudah Diagnosis Penyakit Dalam dengan Endoscopic Ultrasound
Prosedur EUS membutuhkan pelatihan sub-spesialisasi dalam teknik endoskopi lanjut dan peralatan endoskopi canggih.#InfoTempo
Iklan
Jumat, 18 November 2022
Eka Hospital Group melalui DIVINE, Pusat Kesehatan Saluran Pencernaan Eka Hospital yang dipimpin oleh Prof. DR. dr. H. Murdani Abdullah, FACG, Sp.PD, KGEH menggunakan prosedur Endoscopic ultrasound (EUS) guna mempermudah mendiagnosis pasien serta berguna dalam terapi, misalnya drainase bilier dan drainase kista pankreas. EUS merupakan prosedur tindakan diagnostik yang aman dan minimal invasif yang digunakan untuk menggambarkan lebih detail lapisan dan dinding saluran sistem pencernaan.
Hasil visualisasi organ yang lebih terperinci, serta mengatasi masalah teknis dan psikis seperti kesulitan menahan nafas terutama pada pasien lanjut usia serta tidak adanya risiko paparan radiasi merupakan beberapa unggulan saat melakukan tindakan EUS. Tindakan ini sangat membantu meningkatkan keakuratan dalam melakukan evaluasi dan diagnostik terkait masalah di sistem pencernaan.
Murdani Abdullah mengatakan dalam prosedur tindakan EUS membutuhkan tingkat keterampilan dan keahlian yang tinggi. Dokter yang dapat melakukan prosedur ini biasanya sangat berpengalaman bahkan hanya sedikit dokter spesialis yang terlatih dalam teknik canggih ini. “Prosedur EUS membutuhkan pelatihan sub-spesialisasi dalam teknik endoskopi lanjut dan peralatan endoskopi canggih. Hanya spesialis yang telah menjalani pelatihan dalam EUS yang dapat menafsirkan gambar USG”, ujar dokter yang berpraktik di Eka Hospital BSD ini.
Dalam menjalani prosedur EUS, pasien harus menjalani beberapa persiapan. Untuk EUS saluran cerna atas (mulut) pasien diwajibkan mengikuti anjuran dokter, biasanya sekitar 6 jam sebelum tes. Nah, untuk saluran cerna bawah (anus) pasien akan meminum cairan laksatif atau pembersih usus besar, menjalani diet khusus, atau mengonsumsi obat pencahar sebelum prosedur.
Proses tindakan EUS dengan menggunakan sebuah tabung endoskopi yang memiliki jarum kecil guna mengambil sampel cairan atau jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan di laboratorium. Prosedur ini disebut EUS-guided fine-needle aspiration atau EUS-guided fine-needle biopsy, selain itu dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dari lesi atau menyuntikkan obat di tempat tertentu. Bila membutuhkan tindakan EUS maka Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi bisa menjadi tujuan untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan.