Komitmen Melahirkan Intelektual Muda Berkualitas
Universitas Nasional memberlakukan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). #Infotempo
Iklan
Kamis, 17 November 2022
Universitas Nasional (UNAS) menggelar prosesi wisuda bagi lulusan program Pascasarjana, dan Sarjana Periode II Tahun Akademik 2021/2022, di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 17 November 2022. Wisuda kali ini bertema Membangun Peradaban dan Budaya Tanpa Meninggalkan Identitas Bangsa dan Budaya.
Dalam wisuda ini, UNAS melantik 1.300 wisudawan yang terdiri dari empat wisudawan program doktor, 133 wisudawan program magister, 1.050 wisudawan program sarjana dan 113 wisudawan program sarjana terapan. Juga diberikan penghargaan khusus kepada 10 orang lulusan yang memiliki IPK tertinggi serta menyelesaikan studi lebih cepat.
Ada juga 603 wisudawan yang berpredikat cum laude (dengan pujian) dari jenjang sarjana dan 50 wisudawan dari jenjang magister dan doktoral.
Ketua Pengurus Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) Dr. Ramlan Siregar, M.Si, mengatakan, dunia tengah berada di era globalisasi yang bergerak begitu cepat. Perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi membuat interaksi antar manusia menjadi lebih mudah dan tanpa batas.
Kondisi ini menyebabkan masuknya nilai dan budaya asing yang tidak terkendali, sehingga dapat mengakibatkan pergeseran nilai, budaya, dan moral di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, dalam rangka mempertahankan eksistensi sebagai sebuah negara yang berdaulat, yang memiliki karakteristik dan kepribadian luhur, pintu awal dan yang terakhir adalah melalui bidang pendidikan.
Rektor Unas Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. menyampaikan pidato dalam wisuda Unas periode II di JCC Senayan, Kamis, 17 November 2022.
“Dengan memperkokoh bangunan keilmuan dan dasar kebudayaan yang luhur, maka bangsa Indonesia akan siap menghadapi segala macam tantangan, serta bisa tumbuh dan berkembang menjadi bangsa maju yang dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain,” kata Ramlan dalam sambutan wisuda.
YMIK terus mendorong UNAS konsisten di garis depan dalam membuka kesempatan yang lebih besar bagi sumber daya manusia Indonesia memasuki dunia pendidikan tinggi yang berkualitas, sekaligus melahirkan intelektual-intelektual muda yang berprestasi dan berbudi luhur. "UNAS harus berkomitmen untuk melahirkan intelektual-intelektual muda yang berakhlak mulia, yang tertanam dalam dirinya nilai dan budaya luhur bangsa Indonesia," ujarnya.
Adapun, Rektor UNAS Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A, mengatakan, untuk melahirkan intelektual muda yang berkualitas, terampil dan berbudi luhur diperlukan kurikulum pembelajaran yang baik, serta link and match dengan perkembangan era globalisasi serta menjunjung nilai kebudayaan. Karena itu, mulai semester ganjil tahun akademik 2021/2022, UNAS telah menata ulang dengan memberlakukan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Outcome Based Education (OBE) atau pendidikan berbasis hasil.
Pada kurikulum MBKM ini mahasiswa diberi kebebasan untuk belajar di luar program studinya selama tiga semester. Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui dinamika lapangan.
Keseriusan UNAS dalam mengikuti program MBKM ini dibuktikan dengan keikutsertaan mahasiswa dari berbagai program studi pada program yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek) itu. Pada semester ganjil tahun akademik 2021-2022 hingga sekarang, terdapat 300 mahasiswa UNAS yang telah dan sedang mengikuti program MBKM pemerintah maupun program MBKM Mandiri UNAS, serta menyertakan 12 mata kuliah untuk praktisi mengajar di program studi Sastra Jepang, Sosiologi, Hubungan Internasional, Teknik Fisika dan Agroteknologi.
“Dalam memenuhi tuntutan, arus perubahan dan kebutuhan akan link and match (menghubungkan dan mencocokkan) dengan dunia usaha, dan industri serta menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja dan pengembangan keilmuan, UNAS merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif,” kata El Amry.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Provinsi DKI Jakarta, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. mengatakan UNAS terus bergerak maju untuk menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan riset yang berbasis kebudayaan dan mencapai akreditasi internasional menuju World Class University dengan menerapkan pendidikan transformatif untuk menghasilkan sumber daya unggul untuk Indonesia maju. "Pendidikan merupakan hal yang terpenting untuk masa depan generasi penerus bangsa. Saya berpesan kepada mahasiswa-mahasiswi yang telah diwisuda hari ini, tetap semangat belajar melengkapi kompetensi dan gali potensi dan berguru pada orang-orang hebat," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang hadir untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa-maahasiswi UNAS yang diwisuda. Menurut dia, perguruan tinggi perlu menciptakan kurikulum yang dipadukan dengan dunia industri dan perkembangan teknologi saat ini. “Konsep merdeka belajar perlu dipraktikan, kurikulum harus lebih adaptif lagi, metode pembelajaran disesuaikan dengan era sekarang dan praktik perlu diperbanyak," kata Ganjar.
Ganjar mengingatkan, bahwa dunia sudah berubah, maka polanya tidak lagi kompetisi tapi kolaborasi dan bakat serta talenta menjadi penting, juga selain yang diajarkan di kampus terutama digital. "Tanpa kolaborasi kita cuma warga negara biasa, kecepatan kemajuan zaman tidak bisa ditolak dan harus diikuti disertai dengan pembekalan skill kepada sumber daya manusia. Kolaborasi menjadi kunci penting yang menjadikan kita bangsa yang kuat,” ujarnya.