Pertiwi Indonesia Angkat Pesona Tenun Lampung
Program Rumah Pertiwi memberi pendampingan kepada penenun dan pengrajin agar tenun sulam jelujur Pesawaran bisa tampil kekinian. #Infotempo
Iklan
Kamis, 22 September 2022
Perkumpulan perempuan nirlaba, Pertiwi Indonesia, bekerja sama dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) agar dapat menambah daya guna tenun sulam jelujur Pesawaran, Lampung bisa tampil kekinian dan modern.
Pertiwi Indonesia memiliki program Rumah Pertiwi yang memberikan pendampingan dan masukan kepada pengrajin dan penenun di Pesawaran Lampung, sekaligus mendorong produksi elemen interior dengan memanfaatkan bahan tenun. Dalam melakukan pembinaan bagi para penenun, Pertiwi Indonesia dan CTI mendapat dukungan dari BNI dan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Tenun sulam jelujur yang dikerjakan oleh penenun di Pesawaran Lampung merupakan warisan budaya adiluhung Indonesia yang memiliki potensi besar untuk bisa hadir ke dalam gaya hidup modern masa kini, sehingga kitalah yang harus melestarikannya,” ujar Dewan Kehormatan Pertiwi Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani.
Kerajinan tenun sulam jelujur berkembang sejak tahun 1905 seiring dengan kolonisasi dari Jawa menuju Lampung. Motifnya banyak terinspirasi dari kisah keagamaan dan peristiwa pada masa transmigrasi ke Lampung.
Ketua Umum Pertiwi Indonesia, Antarina F Amir berharap kerajinan warisan budaya ini bisa tetap lestari dan hadir sesuai tuntutan dan kebutuhan gaya hidup modern masa kini yang secara langsung juga menguatkan perekonomian dan kesejahteraan para penenun serta masyarakat sekitar.
Dalam rangka Kriyanusa 2022 yang diselenggarakan oleh Dekranasda di Jakarta Convention Center pada 21-25 September 2022, Pertiwi Indonesia menghadirkan booth Rumah Pertiwi yang memamerkan produk dan tatanan interior dengan menggunakan bahan tenun sulam jelujur dari UMKM dan penenun di Pesawaran, Lampung. Rumah Pertiwi akan menunjukkan indahnya interior dari tenun jelujur pesawaran melalui wallpaper, living room, bedroom sampai dining table yang cantik.