Kredit Bank Mandiri Catat Pertumbuhan Positif

Pertumbuhan kredit disokong oleh segmen wholesale banking dan kredit retail. #Infotempo

Iklan

Jumat, 2 September 2022

Pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 mendorong laju penyaluran kredit perbankan. Bank Indonesia (BI) mencatat, realisasi fungsi intermediasi perbankan pada tujuh bulan pertama 2022 berhasil tumbuh 10,71 persen year-on-year (yoy). Bank Mandiri turut membukukan perbaikan kinerja dengan penyaluran kredit sebesar Rp 894,49 triliun atau tumbuh 11,38 persen yoy di akhir Juli 2022. 

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit disokong oleh dua segmen utama perseroan yakni wholesale banking dan retail banking

Dari sisi wholesale banking atau layanan kepada nasabah besar, bank bersandi bursa BMRI ini mencatatkan realisasi sebesar Rp 590,51 triliun, meningkat 10,8 persen yoy. Pertumbuhan ini disumbang oleh pertumbuhan kredit pada corporate banking sebesar 7,69 persen yoy

Pada segmen ini, Bank Mandiri juga berfokus menjadi wholesale bank terdepan yang tidak hanya menawarkan kredit, namun juga senantiasa mengakuisisi potensi sumber pendapatan non bunga, antara lain melalui transaksi trade and cash management.

Sementara untuk segmen ritel, tercatat kenaikan 12,53 persen yoy. Di segmen ini, Bank Mandiri terus berkolaborasi menumbuhkan bisnis secara sustain dan prudent dengan menargetkan sektor spesifik dan value chain melalui proposisi digital yang lengkap, cepat, dan andal.

Tim Ekonom Bank Mandiri menilai pertumbuhan ekonomi domestik masih memiliki ruang untuk tumbuh. Untuk itu, Bank Mandiri akan terus mendorong pertumbuhan kredit terutama pada sejumlah sektor yang mencatat peningkatan seperti perkebunan, jasa konstruksi infrastruktur, industri makanan dan minuman, energi dan air, serta jasa keuangan. 

“Dengan kondisi makro ekonomi yang semakin membaik, kami optimistis kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di kisaran 11 persen yoy secara konsolidasi hingga akhir tahun,” kata Rudi, Jumat, 2 September 2022.

Perbaikan kinerja kredit Bank Mandiri turut diikuti posisi likuiditas yang masih baik. Hal ini terlihat dari posisi loan to deposit ratio (LDR) bank only Bank Mandiri per Juli 2022 yang terjaga pada level 87,48 persen, dengan tren pertumbuhan dana pihak ketiga yang optimal serta didominasi oleh dana murah (CASA).

Sementara per Juli 2022, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Mandiri secara bank only telah mencapai Rp 1.013,08 triliun, tumbuh 8,78 persen yoy. Hal ini juga diikuti oleh peningkatan rasio CASA Bank Mandiri secara bank only yang terus membaik menjadi 75,82 persen per Juli 2022 dari periode setahun sebelumnya 73,76 persen. Rudi mengatakan, pertumbuhan tesebut antara lain disumbang oleh CASA yang naik 11,82 persen yoy di akhir Juli 2022.

Dalam mendukung kinerja di tahun ini, bank berlogo pita emas ini telah mempercepat transformasi digital. Salah satunya lewat dua produk digital unggulan, yakni Livin’ by Mandiri untuk ritel dan Kopra by Mandiri untuk nasabah wholesale

“Dalam perjalanan transformasi digital, Bank Mandiri terus mengedepankan kenyamanan dan kebutuhan nasabah. Sehingga fitur-fitur dan layanan yang dihadirkan dapat menjadi solusi transaksi nasabah,” kata Rudi.

Hingga Juni 2022, jaringan Bank Mandiri meliputi 3.869 jaringan kantor di seluruh Indonesia, terdiri dari 2.238 kantor cabang dan 1.631 kantor mikro. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 13.077 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi New Livin' by Mandiri, SMS Banking dan Call Center 14000. (*)

Berita Lainnya