McDonald’s Indonesia Dukung Pengembangan Literasi Anak

Inspirasi Literasi McD menggalang donasi buku, renovasi taman baca dan pelatihan membaca nyaring. Rendahnya tingkat literasi masyarakat karena kurangnya bahan bacaan dan praktik. #Infotempo

Iklan

Sabtu, 23 Juli 2022

McDonald’s Indonesia meluncurkan kampanye Inspirasi Literasi McD pada Hari Anak Indonesia, 23 Juli 2022. Program ini menghadirkan berbagai inisiatif melalui penggalangan donasi buku bacaan anak, renovasi taman bacaa masyarakat (TBM) dan pelatihan kegiatan membaca nyaring atau read aloud.

Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, Sutji Lantyka, mengatakan meningkatkan literasi anak Indonesia tidak dapat dilakukan sendiri dan dalam waktu singkat. “McDonald’s Indonesia mengadakan berbagai program berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak yang kredibel di bidangnya, termasuk guru dan orang tua demi mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.

Berdasarkan riset Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, tingkat literasi Indonesia berada pada peringkat rendah. Kondisi ini cukup memprihatinkan karena literasi merupakan dasar untuk membentuk generasi masa depan yang unggul.

McDonald’s sebagai brand restoran yang dekat dan peduli terhadap anak, berkomitmen untuk mendukung perkembangan literasi anak Indonesia.

Sebelumnya, McDonald’s bekerjasama dengan Klassku (platform digital berbasis edukasi) dan Persatuan Guru Indonesia (PGRI) memberikan beasiswa pelatihan literasi sains pada Juni lalu. Kegiatan ini diikuti sekitar 1.000 guru di 28 provinsi. Pada bulan ini McDonald’s bekerjasama dengan Forum Taman Baca Masyarakat (Forum TBM) untuk mengadakan literasi yang ditujukan bagi anak dan orang tua.

Anak-anak McKids melakukan kegiatan painting bersama Ibu.

Ketua Bidang Infokom dan Litbang Forum TBM (Forum TBM), Heri Djuhaeri, mengatakan salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia karena kurangnya bahan bacaan dan praktik. “Ragam buku bacaan anak yang kurang variatif merupakan salah satu faktor penyebab jumlah kehadiran anak semakin berkurang di Taman Baca,” kata dia.

Faktor lain, kata dia, keterbatasan fasilitas seperti kondisi bangunan yang rusak, minimnya ventilasi udara dan kurangnya alat peraga. “Hal ini juga merupakan faktor pendukung yang krusial untuk membangun ketertarikan anak dalam membaca buku di taman baca,” ujarnya.

McDonald’s bersama Forum TBM mengadakan kegiatan donasi buku anak yang sudah berjalan sejak Mei 2022. Pada program tersebut, konsumen dapat menyumbangkan buku bacaan anak yang masih layak baca di kotak donasi di 180 gerai McDonald’s seluruh Indonesia.

Sebanyak 3.132 buku telah terkumpul dan didistribusikan secara bertahap di sejumlah TBM di Indonesia. Program donasi buku ini masih akan terus berlangsung hingga akhir tahu.

McDonald’s juga berinisiatif melakukan perbaikan taman baca yang kondisinya memprihatinkan. Perbaikan dilakukan di TBM Tebet, Manggarai pada Agustus 2022.

Kegiatan lain adalah praktik dalam kehidupan sehari-hari sehingga nantinya anak dapat membangun kebiasaan membaca. McDonald’s mengadakan program membaca nyaring atau lebih dikenal dengan sebutan read aloud. Kemudian menyampaikan pesan dari media tertulis atau bergambar dengan cara dibunyikan serta memperhatikan intonasi suara, gestur tubuh hingga ekspresi muka. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ketertarikan anak terhadap buku sehingga menyukai kegiatan membaca.

Aktris yang penyanyi, Tasya Kamila, mengatakan membaca nyaring sudah menjadi budaya yang diwariskan orang tuaku sejak masih kecil. “Sehingga, kini aku terbiasa untuk mengajak anakku, Arrasya,  membaca nyaring sejak berusia dua bulan,” tuturnya.

Melalui Tasya, melalui kegiatan ini tentunya banyak sekali manfaat yang didapat seperti menambah kosakata. “Kemudian membangun cara berpikir hingga menguatkan bonding aku dan anakku,” ujarnya.

Read aloud yang diinisiasi McDonald’s Indonesia akan dilaksanakan mulai, Jumat, 22 Juli 2022. Kegiatan dilakukan secara reguler setiap dua bulan di gerai-gerai McDonald’s maupun di taman baca masyarakat bersama para ibu yang tergabung McKids maupun TBM.

Paman Gery selaku pegiat literasi dan professional storyteller memberikan beberapa tips read aloud.  “Kecenderungan orang tua saat melakukan read aloud adalah malu berekspresi dan takut terlihat aneh,” kata dia.

Padahal, lanjut Gery, ekspresi sangat penting untuk menerjemahkan gambar serta membangun ketertarikan anak. Selain itu, diperlukan komunikasi dua arah selama sesi berlangsung agar anak merasa dilibatkan dan tidak jenuh. “Ajak menebak gambar atau sesederhana memilih buku mana yang akan dijadikan bahan bacaan selama sesi read aloud.”

Sutji berharap, seluruh upaya yang dilakukan baik beasiswa pelatihan untuk guru, donasi buku, renovasi TBM maupun read aloud workshop dapat bermanfaat. “Sehingga pada akhirnya kami dapat berkontribusi dalam meningkatkan literasi anak Indonesia,” kata dia.

Berita Lainnya