Revolusi Mental Tanam Mangrove
Pemerintah menargetkan menanam 10 juta pohon sampai 2023. Mengajak generasi muda mencintai lingkungan. #InfoTempo
Iklan
Sabtu, 25 Juni 2022
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan berkolaborasi Pemerintah DKI Jakarta melakukan penanaman bakau atau mangrove dan pohon sukun di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jumat, 24 Juni 2022. Penanaman itu merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon. Pulau Tidung dipilih karena merupakan kawasan pengembangbiakan mangrove.
Asisten Deputi Revolusi Mental Kementerian Koordinator PMK, Katiman Kartowinomo, mengatakan penanaman mangrove dan sukun sebanyak 20 ribu pohon. “Kegiatan penanaman pohon merupakan bagian dari pembudayaan cinta lingkungan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ujarnya. Penanaman akan dilanjutkan sampai 80 ribu mangrove hingga akhir 2022.
Katiman berharap dapat menanam 10 juta pohon sampai tahun depan. “Para generasi muda mulai aware terhadap lingkungan dimulai dengan menanam pohon,” kata dia. “Pohon berfungsi untuk pencegahan bencana, ketahanan pangan, pencegahan stunting, sampai pemahamam kepada anak muda terhadap pentingnya memelihara lingkungan.”
Kementerian akan mencatat kegiatan penanaman mohon, termasuk pohon yang ditanam. “Siapa saja yang terlibat dan fungsi penanaman untuk apa saja,” kata Katiman.
Kegiatan penanaman pohon menanamkan nilai integritas, yaitu tanggung jawab, kejujuran, harmoni antara pemikiran dan tindakan. Hal ini nampak saat menanam pohon tidak hanya sampai tertanam, tapi juga berkewajiban merawat hingga pohon dapat hidup, bertumbuh, dapat memproduksi hasil dan manfaat yang maksimal.
Kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan Pemda DKI melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu untuk menanam mangrove dan pohon sukun di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jumat 24 Juni 2022.
Konsistensi perawatan, pemupukan, penyiangan dan membutuhkan kegigihan dan etos kerja untuk memberikan lingkungan dan asupan yang baik bagi pohon bertumbuh. Serta proses kolaborasi dan gotong royong oleh seluruh anggota keluarga, siswa, mahasiswa, masyarakat sekitar tempat bertumbuhnya pohon untuk merawat dan menjaga kelestarian pohon tersebut. Nilai integritas etos kerja dan gotong royong ini diharapkan membentuk karakter peduli lingkungan.
Pembudayaan gaya hidup cinta lingkungan bertujuan membentuk kebiasaan baik mengurangi potensi bencana, memperbaiki keseimbangan ekologi dan meningkatkan kemandirian ekonomi. Pemanfaatan hasil pohon serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan bagi kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang.
Kepala Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu, Devi Lidia, mengatakan DKI Jakarta mendukung Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon ini khususnya di Kepulauan Seribu. “Pemerintah DKI Jakarta menargetkan penanaman mangrove hingga 80.000 batang, termasuk pohon Sukun. Hal tersebut merupakan target kami sebagai bentuk dukungan Pemerintah DKI dalam mensukseskan Aksi Nyata Revolusi Mental Penanaman 10 Juta pohon yang di inisiasi oleh Kemenko PMK,” ujarnya.
Menurut dia, gotong royong dan kolaborasi melestarikan alam bisa menjadi budaya populer bagi masyarakat. “Harapan kami semua dengan Aksi Nyata Revolusi Mental penanaman pohon terus dikampanyekan dan dilakukan secara konsisten dapat sedikit memberi dampak pada kelestarian bumi,” ucapnya.
Kepala Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) Pulau Tidung, Zaenab, mengapresiasi pihak-pihak yang melakukan kolaborasi untuk menanam. Saat ini, menurutnya, sedang diadakan budidaya ikan kerapu kakap dan masih banyak program lainnya yang rutin dilakukan di Pulau Tidung.
Sementara Supri Bagian KPKP Khusus Budidaya dan Konservasi Pulau Tidung menuturkan, untuk konservasi area sekitar pulau dilakukan transplantasi terumbu karang dan penenggelaman fish shelter. Hal ini dilakukan agar terumbu karang tegap terjaga.
Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon yang dilakukan di Kepulauan Seribu merupakan kelanjutan aksi nyata yang diluncurkan Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy, di Bali pada Mei 2022. Aksi tersebut menjadi komitmen pemerintah sebagai bentuk aksi nyata cinta lingkungan dan menekan dampak perubahan iklim.