Avitex Anti Viruz, Perlindungan Ganda Hadapi Virus dan Bakteri

Produk telah diuji melalui serangkaian penelitian dan pengembangan serta telah tersertifikasi. #InfoTempo

Iklan

Jumat, 17 Juni 2022

Avian Brands meluncurkan produk terobosan baru, Cat Avitex Anti Viruz yang ampuh membunuh virus Covid-19 dan bakteri penyebab Tuberculosis (TBC) hingga 99,9 persen. Diharapkan produk ini dapat menjadi pilihan utama masyarakat dalam upaya menghentikan rantai penularan penyakit akibat virus dan bakteri.

Deputy Marketing Director Avian Brands Novi Christiana menuturkan, Avian Brands telah melewati serangkaian pengujian untuk merilis Cat Avitex Anti Viruz, cat tembok anti Virus Covid-19. “Dan tersertifikasi dari lembaga-lembaga yang kredibel,” kata dia saat peluncuran di JCC, Jakarta, 16 Juni 2022.

Novi menuturkan, Avitex Anti Viruz telah diuji melalui serangkaian penelitian dan pengembangan serta telah tersertifikasi oleh Analytical Lab Group (ALG) Amerika Serikat, JIS (Japanese Industrial Standard), Green Label Singapore, dan Universitas Airlangga Surabaya – Tropical Disease Diagnostic Center. Cat Avitex Anti Viruz diuji secara langsung dalam membunuh virus Covid-19 dan bakteri penyebab TBC hingga 99,9 persen dalam waktu 1 jam sejak diaplikasikan dan dapat  bertahan aktif selama 5 tahun bahkan bisa lebih lama, selama lapisan cat dalam keadaan baik dan menempel sempurna di tembok.

“Dengan Powerhealth Technology menggabungkan 2 bahan aktif untuk memberikan perlindungan ganda terhadap virus dan bakteri,” kata Director Research, Development & Innovation Avian Brands Angelica Tanisia Jozar 

Powerhealth Technology, lanjut dia, bekerja secara aktif menyerang membran virus dan bakteri yang menempel pada tembok yang telah dilapisi oleh Avitex Anti Viruz. Kemudian secara serentak menghancurkan protein dan materi DNA/RNA virus dan bakteri, serta menghentikan perkembangbiakan dan penularan penyakit yang disebabkan virus dan bakteri pada tembok rumah.

Sebagai Duta Stop TB, Reisa Broto Asmoro mengapresiasi Avian Brands atas langkah inovatifnya dalam mencegah penyebaran bakteri TBC di Indonesia. “Saat ini, penderita TBC di Indonesia hampir mencapai 824.000 kasus dengan angka kematian sebanyak 13.110 kasus, di mana yang dilaporkan hanya sekitar 47 persen saja atau sekitar 387.280 kasus TBC. Bakteri TB ini juga mudah menyebar melalui droplet, saat penderita TBC batuk, berbicara, bersin, tertawa, atau bernyanyi,” kata Reisa.(*)

Berita Lainnya