Shopee Top of Mind Berbelanja selama Ramadan dan Lebaran

Disusul Tokopedia dan Lazada. Situs belanja online lain yang juga disebut konsumen adalah Bukalapak, Blibli dan JD.ID.

Iklan

Selasa, 24 Mei 2022

Belanja dalam jaringan (daring) selama Ramadan melonjak tajam. Pelaku e-commerce menghadirkan beragam program dan inovasi, fitur menarik, hingga promo terbaik.

Snapcart melakukan riset konsumen mengetahui tren perilaku masyarakat dalam berbelanja online selama tiga bulan terakhir selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Riset dilakukan dengan metode online diikuti 1.000 responden usia 20-35 tahun yang tersebar di berbagai area di Indonesia.

Riset Snapcart tentang “Perilaku Belanja Online Masyarakat Selama bulan Ramadan” menunjukkan 77 persen konsumen di Indonesia mengaku Shopee merupakan merek yang paling diingat. Shopee menjadi top of mind saat ingin berbelanja kebutuhan keluarga maupun individu selama masa persiapan hingga Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Posisi e-commerce berikutnya yang palig digemari adalah Tokopedia 18 persen dan Lazada 4 persen. Situs belanja online lain yang juga disebut konsumen adalah Bukalapak, Blibli dan JD.ID.  

Direktur Snapcart Indonesia, Astrid Wiliandry,mengatakan selama Ramadan situs belanja online semakin diminati dan menarik perhatian masyarakat. Dari tiga pemain e-commerce, Shopee terlihat paling aktif dalam memperkuat posisinya melalui berbagai program, seperti iklan, acara TV, live stream, video, promo dan kolaborasi lainnya. “Hal ini menjadi salah satu alasan kuat menjadikan Shopee unggul dalam penilaian merek yang paling diingat selama Ramadan dengan presentase cukup signifikan,” ujarnya, Jumat, 20 Mei 2022.

Selama Ramadan Shopee menghadirkan program Shopee Big Ramadan Sale menjadi program paling diminati konsumen. Sebanyak 88 persen responden mengaku turut berbelanja dan memanfaatkan promo serta hiburan yang dihadirkan. Berikutnya adalah program Tokopedia Ramadan Ekstra yang diikuti 41 persen konsumen dan 19 persen berbelanja di Lazada Ramadan Festival. Adapun tiga persen responden tidak menyebut tempat belanjanya di e-commerce.

Selama Ramadan juga mengubah kecenderungan perilaku sebagian besar masyarakat Indonesia. Konsumen lebih aktif pada malam hari daripada siang hari. Perubahan perilaku ini juga terlihat dalam kebutuhan mereka dalam berbelanja online.

Hasil riset Snapcart menemukan 34 persen responden lebih suka berbelanja pada malam hari (pukul 18.00-24.00), diikuti 29 persen responden berbelanja pada siang hari (pukul 12.30-15.00), 15 persen responden suka berbelanja pas waktu ngabuburit (pukul 16.00-18.00) sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Adapun 14 persen responden mengaku lebih suka belanja pada pagi hari (pukul 09.00-11.00). Delapan persen responden mengaku suka memanfaatkan waktu setelah sahur sambil menunggu subuh (pukul 03.00-06.00) untuk berbelanja online. “Ini menarik. Dibandingkan pada bulan biasa, umumnya orang jarang belanja di malam hari,” kata Astrid.

Selama Ramadan produk paling banyak dibeli adalah fashion dan aksesoris tetap menempati posisi paling tinggi 68 persen. Kemudian 49 persen responden membeli produk-produk makanan dan minuman kebutuhan sahur dan berbuka puasa. Sedangkan 45 persen responden membeli produk kosmetik dan perawatan dan 31 persen responden lainnya membeli peralatan rumah tangga. “Ini sesuai dengan budaya Indonesia, Ramadan dan Lebaran identik dengan memakai baju baru. Produk fashion dan aksesoris pun menjadi peringkat nomor satu,” tutur Astrid.

Berita Lainnya