Langkah Tepat Telkom Siapkan NeutraDC
Telkom telah lama berkecimpung di bisnis data center.
Iklan
Jumat, 20 Mei 2022
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai keputusan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menggeluti bisnis data center melalui bendera NeutraDC merupakan momentum yang tepat.
Menurut Heru, NeutraCD beberapa tahun ke depan akan berkembang pesat. Telkom pun sudah memiliki pengalaman di bisnis data center melalui anak usahanya PT Sigma Cipta Caraka alias TelkomSigma.
"Telkom sudah lama masuk ke bisnis data center lewat TelkomSigma dan Telin. Bahkan perkembangannya cukup bagus, TelkomSigma memiliki data center di Indonesia, dan Telin juga punya di negara lain seperti Singapura dan Hong Kong," ujar Heru saat dihubungi, Jumat, 13 Mei 2022.
Mantan Anggota Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu menilai, di era digitalisasi ekonomi saat ini, permintaan layanan data center oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia akan melonjak tinggi. Heru menilai Telkom mengambil langkah yang tepat dengan menyiapkan NeutraDC untuk fokus berkecimpung menyediakan layanan tersebut.
"Telkom memiliki beberapa kelebihan, seperti koneksi infrastruktur (telekomunikasi) hingga ke Amerika Serikat, memiliki (saham) Telkomsel yang kuat (di bisnis telekomunikasi) dan pemimpin di bisnis seluler. Serta tentu saja sudah membangun data center di beberapa lokasi, yang bahkan ada di luar negeri," kata Heru.
Namun, ia mengingatkan agar Telkom tetap merancang rencana untuk bisa menjawab tantangan dan memenuhi permintaan yang ada. "Hadirnya pemain asing jangan diremehkan, strategi harus diperkuat dan ekosistem (digital) harus terus dibangun agar memperkuat bisnisnya. Selain itu, tantangan lain seperti kapasitas yang besar, keamanan yang tinggi dan juga harus memiliki data recovery center," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada juga menilai ekspansi bisnis yang dilakukan Telkom merupakan hal yang positif. Hadirnya perusahaan nasional yang andal dalam menyediakan layanan data center akan membuat perusahaan-perusahaan calon klien menjadi nyaman dan aman dalam menyimpan data base mereka.
"Saya melihatnya hal yang positif, karena berbagai data dan dokumen tentunya akan dihasilkan oleh berbagai macam perusahaan dan berbagai macam perusahaan tersebut tentunya membutuhkan media penyimpanan data yang aman. Nah, kalau semua data-data disimpan di Google Drive (misalkan) kan Google punya luar. Khawatir bisa diretas maupun diakses pihak luar," tutur Reza.
Sebelumnya, Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono, memperkirakan permintaan pasar akan data center di Indonesia tumbuh sangat pesat dengan proyeksi mencapai 1.576 Mega Watts (MW) hingga 2030. Untuk bisa memanfaatkan ceruk bisnis tersebut, Bogi memastikan Telkom tengah menyiapkan NeutraDC sebagai anak usaha yang akan menyediakan layanan data center berkategori hyperscale.
"NeutraDC akan menjadi brand anak usaha baru yang menjalankan bisnis data center dari level hyperscale hingga edge. Sebagai upaya untuk menangkap pangsa pasar hyperscale tersebut, saat ini NeutraDC sedang mempercepat proses pembangunan hyperscale data center yang pertama di Cikarang," ujar Bogi.
Nantinya, NeutraDC akan menyediakan infrastruktur data center yang memadai dengan jaminan keamanan super ketat hingga 8 layer. Tidak hanya itu, layanan data center NeutraDC juga didesain mampu beroperasi dengan standar global bersertifikasi Uptime Tier III & IV.
"Dengan dukungan infrastruktur Telkom, NeutraDC menawarkan layanan connectivity andal dengan cakupan terluas dan terbesar di Indonesia. Selain itu, kehadiran layanan Internet Exchange (IX) dan Seamless DC akan menambah keragaman ekosistem data center yang lengkap,” kata Bogi.
Dia berharap NeutraDC akan menjadi data center provider yang akan mendorong percepatan digitalisasi pelanggan serta mendukung akselerasi ekonomi digital nasional ataupun global. (*)