Wapres: Siswa Gembira dan Semangat Sekolah Tatap Muka
Menurut Ma’ruf Amin, dari segi psikologis anak-anak juga merasa lebih senang menjalani belajar di sekolah karena dapat bertemu langsung dengan teman-teman.
Tempo
Sabtu, 11 September 2021
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan siswa sejumlah sekolah di DKI Jakarta bersemangat dan gembira mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. "Saya lihat, dari segi siswa itu ada gairah, ada semangat. Ya, mudah-mudahan bisa walaupun masih bergilir sif dengan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya pada saat meninjau kegiatan belajar di sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 19, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu, 8 September 2021. Ikut mendampingi Wakil Presiden, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selain Anies Baswedan, turut mendampingi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Jumeri, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto.
Para pelajar, kata Ma’ruf, gembira karena dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah. Sejak pandemi Covid-19 pada Maret tahun lalu, seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring. "Anak-anak itu gembira sekali karena pertama bisa belajar langsung. Kemudian kendala internet, yang biasanya ditemui saat daring, itu tidak ada lagi karena sekarang langsung," kata Wapres.
Menurut Ma’ruf Amin, dari segi psikologis anak-anak juga merasa lebih senang menjalani belajar di sekolah karena dapat bertemu langsung dengan teman-teman. "Jadi, bagi siswa kelihatannya juga semuanya itu menginginkan pembelajaran tatap muka dan belajarnya jadi lebih optimal," tuturnya.
Sekolah tatap muka di sekolah vokasi dapat membantu siswa, khususnya dalam hal praktik kerja atau magang di sejumlah perusahaan. "Pendidikan vokasi paling terdampak pandemi karena siswa SMK tidak dapat mengikuti praktik kerja atau magang di perusahaan secara optimal," ujar Ma’ruf.
Menurut Wapres, praktik kerja di sekolah vokasi menjadi faktor penting karena merupakan kunci untuk mempersiapkan lulusan sebagai sumber daya manusia (SDM) unggul.
Ma’ruf meminta sekolah yang sudah menyelenggarakan belajar tatap muka melakukan evaluasi setiap pekan, terutama terkait dengan penerapan protokol kesehatan demi keamanan siswa. Hal ini karena ancaman Covid-19 belum berakhir. “Saya minta semua warga sekolah untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.”
Anies Baswedan, mengatakan Pemerintah DKI Jakarta sebelumnya melakukan uji coba pada April-Juni. Namun uji coba dibatalkan karena lonjakan kasus Covid-19 varian Delta pada awal Juli lalu. Rencananya tersebut akhir dibatalkan dan baru dimulai pada awal September 2021.