Uji Bahan Bakar Bioavtur J2,4 Sukses
Pengujian merupakan titik krusial dalam implementasi bioavtur pada pesawat militer, komersial atau sipil.
Tempo
Selasa, 7 September 2021
Tim penguji pesawat dari PT Dirgantara Indonesia (Persero) telah sukses melakukan ground run uji bahan bakar Bioavtur J2,4. Ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia, untuk memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional.
Pengujian bahan bakar Bioavtur J2,4 ini merupakan titik krusial dalam implementasi bioavtur pada pesawat militer, maupun komersial atau sipil pada masa depan. Direktur Bio Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Adriah Feby Misnah, mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Tim Katalis Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Pertamina yang telah berhasil memproduksi katalis, yang dapat mendukung konversi Produk Minyak Sawit menjadi BBN.
"Selamat dan apresiasi kepada Kilang Pertamina Indonesia yang telah dapat memproduksi campuran bioavtur 2,4 persen (J2,4), juga selamat dan apresiasi kami berikan kepada Tim Uji Terbang ITB yang telah berhasil melaksanaan pengujian J2,4 di mesin pesawat terbang, baik secara statis maupun pada uji terbang ini," kata Feby.
Menurut Feby, upaya implementasi bioavtur ini akan berdampak positif dalam pencapaian kontribusi EBT, di mana dalam Kebijakan Energi Nasional telah ditetapkan target pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. "Sesuai dengan komitmen Indonesia dalam COP ke 21 di Paris, Perancis, telah menargetkan penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030, termasuk di dalamnya kontribusi dari sektor energi dan transportasi," ujarnya.
Feby menegaskan, pemanfaatan bioavtur harus segera diaplikasikan, terutama untuk penerbangan internasional yang telah mensyaratkan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel), dalam rangka penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). "Untuk itu, Ditjen EBTKE berkomitmen mendukung keberlanjutan pengujian Bioavtur serta pembahasan roadmap Bioavtur melalui fasilitasi dan koordinasi dengan Kementerian, Lembaga dan stakeholder terkait".
Sementara itu, Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan mengatakan, pemakaian bahan bakar bioavtur J2,4 sebagai bahan bakar pesawat CN 235 flying test ini, untuk melihat bagaimana penggunaan bioavtur sebagai bahan bakar.
Test yang dilakukan sebanyak dua kali ground run, yaitu pukul 10 dan siang hari pada saat temperaturnya tetap, untuk melihat performanya. Tes yang sama juga dilakukan pada bahan bakar avtur.
"Alhamdulillah selama kami beberapa kali ground run kemudian kita taxi, secara teknis tidak ada masalah. Saya sudah berbicara kepada Ibu Febby dan perwakilan dari Indonesia Military Airworthiness Authority (IMAA), mungkin dalam satu hingga dua hari ke depan special flight permit untuk kita terbang ke Cengkareng, nanti diterbitkan oleh IMAA," kata Gita.
Gita juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PT DI, sehingga PT DI diberikan kesempatan berkontribusi dalam program nasional ini. "Dalam pekerjaan ini kami merasakan soliditas yang cukup tinggi dari institusi - institusi yang terlibat dalam mensupport kegiatan ini, harapan kami, kontribusi PT DI dalam kegiatan ini akan membantu percepatan program ini hingga masuk tahapan komersialisasi," ujar Gita.