Menteri BUMN Apresiasi PLN Kembangkan 8.000 UMKM

Total dana yang disalurkan untuk program usaha mikro kecil dan tanggung jawab sosial sekitar 82 miliar.

Tempo

Senin, 30 Agustus 2021

CIREBON – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengapresiasi kontribusi PT PLN (persero) dalam mendukung pengembangan 8.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui Rumah BUMN di Tanah Air. Usaha kecil selain membutuhkan pendanaan juga memerlukan pendampingan untuk menjangkau akses pasar.

Erick mengatakan dukungan pendanaan disalurkan BUMN melalui perbankan nasional. Sedangkan Rumah BUMN berperan dalam melakukan pendampingan usaha mikro kecil dan menengah. Pendampingan yang dilakukan mulai dari merancang kemasan yang menarik sampai meningkatkan kualitas produk. “Atau menjadi research bagaimana produk berubah di masyarakat,” ujarnya, Minggu, 29 Agustus 2021.

Rumah BUMN sebagai sentra pembinaan UMKM hadir di 244 lokasi dari Sabang sampai Merauke. Salah satu perusahaan negara yang berpartisiapasi adalah PLN.

Rumah BUMN dengan konsep co-working space diharapkan berperan dalam mendorong kreativitas BUMN Muda dan pelaku usaha kecil menengah.

Erick mengatakan semua pihak harus berkolaborasi untuk mengakses pasar. Termasuk mendorong UMKM mengikuti tren pemasaran daring selain bergantung pada pemasaran konvensional. Pemanfaatan e-commerce dapat menjadi akses bagi usaha kecil menengah mengubah pola pemasarannya.

Erick berharap PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) mendukung pelaku usaha ultramikro semakin berkembang. “Untuk CSR kami akan fokus kepada ultramikro, karena UMKM sebenarnya sudah ada akses perbankan,” ujarnya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat Agung Nugraha, mengatakan perseroan senantiasa mendukung agar kiprah BUMN dalam pengembangan UMKM semakin dirasakan. Khusus di Rumah BUMN Cirebon, Jawa Barat, PLN mendukung pengembangan 601 usaha kecil menengah yang mayoritas pelaku usaha kerajinan tangan dan makanan minuman. “Ke depan ini akan terus berkembang. Semakin banyak yang tertarik bergabung,” kata dia.

Menurut Agung, Rumah BUMN Cirebon yang berada di bawah naungan PLN UID Jawa Barat fokus mengembangkan potensi kearifan lokal dengan kerajinan tangan masing-masing daerah. Selama masa pandemi perseroan mendorong pemasaran secara daring selain mengandalkan pemasaran konvensional.

Rumah BUMN yang didukung PLN ikut mensosialisasikan kelistrikan, penanganan limbah dan peraturan Lingkungan Hidup. Selain itu perseroan memberikan akses permodalan usaha, pendampingan pengembangan produk UMKM, hingga dukungan dalam berbagai ajang festival maupun pameran untuk pemasaran.

Dengan program pendampingan UMKM ini, kata Agung, diharapkan semakin banyak usaha kecil menengah didorong maju bersama. “Kami mendukung teman-teman UMKM lebih maju, lebih adaptif, seperti kami melakukan pelatihan penjualan online agar survive di tengah pandemi," ujarnya.

Salah satu pelaku UMKM, Yani Rismawati, bersyukur mendapat bantuan dari Rumah BUMN. Selain pendampingan, dia mendapatkan hibah TJSL dari PLN berupa mesin pengering regginang. "Dengan mesin ini, kami bisa melakukan kegiatan produksi pada saat cuaca tidak mendukung,” tuturnya.

Dari Rumah BUMN, Yani mengaku mendapatkan bantuan legalitas. “Bergabung dengan Rumah BUMN saya mendapatkan gratis, mulai dari halal hingga HAKI," kata produsen Regginang Kidal ini.  

Selain Rumah BUMN, PLN menyalurkan bantuan program pendanaan usaha mikro kecil dan tanggung jawab sosial lingkungan. Total dana yang disalurkan untuk program ini sejak 2019 sampai Agustus 2021 sekitar Rp 82 miliar.

Berita Lainnya