Hidup Sehat dengan Konsumsi Bone Broth

Bone broth merupakan sejenis kaldu yang biasa dibuat dari daging dan tulang sapi.

Tempo

Selasa, 17 Agustus 2021

Mengkonsumsi Bone broth menjadi tren bagi sejumlah kalangan dewasa ini. Tren ini berkembang di sejumlah negara seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Mendengar Namanya, Bone Broth mungkin sedikit terdengar asing untuk orang Indonesia.

Dirangkum dari berbagai sumber, Bone broth sebenarnya bukan hal baru dalam dunia kuliner dan kesehatan. Bone broth merupakan sejenis kaldu yang biasa dibuat dari daging dan tulang sapi. Masyarakat Indonesia biasa memakan sup kaldu sapi dengan campuran seperti wortel, emping dan sebagainya. Namun, yang membedakan Bone Broth dengan kaldu yang biasa kita konsumsi adalah waktu proses produksi bone broth yang cukup lama.

Jika biasanya dalam membuat kaldu kita memasak hanya beberapa jam saja, namun untuk membuat bone broth kita harus merebus tulang beserta daging selama 24 jam bahkan lebih. Salah satu produsen Bone broth ternama di Indonesia Brothnco menyebut bahwa dalam memproduksi bone broth pihaknya bisa menghabiskan waktu perebusan tulang dan daging 24 – 48 jam. Lamanya proses perebusan ini bertujuan untuk mengeluarkan semua nutrisi yang terkandung dalam tulang dan daging.

“Karena dipastikan proses dan bahan dalam pembuatan bone broth. Mulai dari waktu yang tidak sebentar 24-48 jam untuk proses masaknya saja. Hal ini untuk memaksimalkan nutrisi dari tulang dan daging bisa diperoleh. Sehingga untuk total produksinya bisa memakan waktu berhari-hari,” ujar Christina Tanuwidjaya CEO Brothnco saat diwawancarai via daring, Senin, 16 Agustus 2021.

Berita Lainnya