Coaching dan Mentoring Fokus Utama Peningkatan Aparatur ESDM

Semua pemimpin harus bisa menjadi mentor bagi anak buahnya.

Tempo

Jumat, 23 Juli 2021

JAKARTA – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energin dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Prahoro Yulianto Nurtjahyo, mengatakan coaching dan mentoring menjadi fokus utama dalam meningkatkan potensi dan kinerja para aparatur sipil negara. Coaching (pembimbingan) dianggap sebagai salah satu metode terbaik untuk memaksimalkan potensi dan kinerja inividu.

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur BPSDM ESDM menggelar Webinar Knowledge Sharing ke -2, Kamis, 22 Juli 2021, dengan tema “Coaching dalam Organisasi.” Kegiatan dalam jaringan (daring) ini diadakan melalui aplikasi Zoom dan Youtube Channel PPSDMA dan diikuti sekitar 300 orang peserta yang berasal dari lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan umum.

Prahoro mengatakan pengembangan kompetensi itu tidak hanya bermanfaat bagi diri orang tersebut tetapi juga berdampak bagi organisasi. “Pengembangan kompetensi personal tidak hanya memberikan benefit kepada pribadi, tapi juga memberikan benefit kepada organisasi itu sendiri,” ujarnya.

Mantan Staf Khusus Menteri ESDM menambahkan talent management sebagai salah satu fokus Badan Pengembangan ke depan dengan memperhatikan tiga bagian, yaitu top talent, millennial talent dan woman talent. “BPSDM ESDM akan berfokus pengembangan talent management dan mengacu pada tiga part, yaitu top talent yang ada di Kementerian, millennial talent dan woman talent,” kata Prahoro.

Dalam hal pengembangannya, talent management akan memperhatikan rasio 70, 20 dan 10, yaitu 70 persen melalui experiential learning, 20 persen melalui learning from others dan 10 persen melalui self-learning. “Pengembangan talent management rasionya akan terdiri dari 70, 20 dan10, yaitu 70 persen experience, 20 persen learning from others dan 10 persen self-learning,” tutur alumnus Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

Prahoro berharap semua pemimpin harus bisa menjadi mentor bagi anak buahnya. “Kami berharap semua leaders adalah mentor bagi anak buahnya,” ujarnya.

Narasumber dalam kegiatan ini, Sufrin Hannan, seorang praktisi coaching. Menurut dia, coaching merupakan metode menggali informasi dengan menggunakan berbagai pertanyaan yang jawabannya adalah solusi di masa depan.

Coaching adalah kegiatan menggali informasi kepada coachee dengan mengajukan berbagai pertanyaaan dan jawaban diberikan adalah solusi di masa datang,” kata Sufrin.

Dia menambahkan coaching dalam konteks organisasi dapat mendorong perubahan kebiasaan dan budaya organisasi sehingga membentuk budaya kreatif dan pemecahan masalah. “Dalam konteks organisasi, coaching dapat memicu (drive) perubahan kebiasaan dan budaya organisasi sehingga membentuk budaya kreatif dan pemecahan masalah,” ujar Sufrin.

Senada dengan Sufrin, Kamariah Latief, praktisi coach dari Telkom Corporate University, mengatakan coaching dilakukan bukan untuk menggali masalah seseorang, tetapi untuk menggali potensi atau talenta yang dimiliki seseorang. “Saya senada dengan apa yang disampaikan Bapak Sufrin. Coaching dilakukan untuk menggali potensi atau talenta seorang individu,” ujarnya.

Kamariah mengatakan perubahan tidak hanya terjadi pada level organisasi tetapi juga harus menyentuh sisi emosional para individunya. “Perubahan secara teknis organisasi saja tidak cukup, sehingga diperlukan perubahan yang harus menyentuh sisi emosional individunya,” kata dia.

Webinar Knowledge Sharing adalah produk lain selain One-Hour University yang ditawarkan PPSDMA sebagai sarana/wahana memberikan wawasan, insight, inspirasi dan pengetahuan bagi para aparatur Kementerian ESDM dan umum.

Berita Lainnya