Respons Lonjakan Pasien, Kemhan Ubah Pusdiklat jadi Rumah Sakit Darurat Covid

“Siswa kami pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kami ubah menjadi rumah sakit darurat.”

Tempo

Sabtu, 17 Juli 2021

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu, 14 Juli mengecek kesiapan salah satu lokasi rumah sakit darurat yang terletak di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan dan Pusdiklat Bahasa Badan Pendidikan dan Latihan Pertahanan di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

“Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Sarana-sarana yang ada terutama badan pendidikan latihan, sarana pendidikan kami alihkan sementara,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan kegiatan kursus-kursus sementara dihentikan. “Siswa kami pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kami ubah menjadi rumah sakit darurat,” ujarnya.

Gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur. Sebagai rumah sakit satelit, akan siapkan pula ruang ICU dan HCU dengan dua ventilator, dan akan dilengkapi dengan oksigen generator untuk mendukung kebutuhan oksigen pasien.

Rumah sakit satelit ini dilengkapi dengan perangkat tenaga kesehatan dari Rumah Sakit dr. Suyoto. Di antaranya dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru dan dokter anestesi. Rumah sakit satelit akan menampung pasien Covid-19 dengan status sedang.

Selain meninjau kesiapan Pusdiklat Bahasa, Menhan Prabowo menyatakan sedang disiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Bogor serta mess stand by force di IPSC, Sentul, sebagai rumah sakit satelit.

“Jadi kami berhasil dalam waktu dekat menambah tempat tidur sebanyak 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen dan sebagainya,” ujar Prabowo.

Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI.

Menteri Pertahanan menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang selama ini sudah bekerja, baik tenaga kesehatan organik Rumah Sakit dr. Suyoto maupun relawan komponen pendukung

“Saya lihat upaya keras staf Kemhan, para dokter, para tenaga kesehatan, para relawan juga banyak dari daerah-daerah sebagai komponen pendukung,” ujarnya.

Prabowo menambahkan ada komponen pendukung kesehatan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun di Rumah Sakit dr. Suyoto. “Sebagian kami pindahkan ke sini,” kata dia.

Rumah Sakit dr. Suyoto yang berada di bawah Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan di Bintaro Jakarta Selatan telah menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Pasien berasal dari pegawai Kementerian Pertahanan, personel TNI dan keluarganya serta masyarakat umum. Prosentase pasien masyarakat umum sekitar 80 persen.

Rumah Sakit dr. Suyoto memiliki kapasitas sekitar 236 tempat tidur. Namun, akibat lonjakan pasien Covid-19 dibutuhkan sarana dan prasarana serta tenaga medis yang memadai.

Saat ini rumah sakit telah menambah dua tenda di depan IGD Suyoto yang menampung 28 tempat tidur dan 40 tempat tidur lainnya di asrama dengan masing-masing dilengkapi fasilitas oksigen sentral.

Menhan Prabowo juga akan menggandeng tiga matra TNI untuk membantu pemerintah meningkatkan kapasitas faskes dalam penanganan pandemi di 110 RS militer milik TNI.

"Kami akan bertanya, berapa tempat tidur yang bisa ditambah. Ini sedang kami perjuangkan. Kami akan lihat, dan inventarisir," ujar Prabowo.

Berita Lainnya