Ganjar Ingatkan Buruh Pabrik Rokok Mengganti Masker 4 Jam Sekali

Ganjar mengapresiasi langkah PT Nojorono menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kerja, seperti melakukan pengukuran suhu tubuh dan menyediakan pembatas, tempat cuci tangan, serta bilik disinfektan.

Tempo

Rabu, 31 Maret 2021

KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk membiasakan diri mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun,  dan menjaga jarak sebagai upaya pencegahan infeksi Covid-19. "Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak harus betul-betul menjadi perilaku baru," ujarnya saat mengunjungi fasilitas produksi rokok milik PT Nojorono Tobacco International di Jalan Mayor Basuno, Kudus, belum lama ini.

Dalam kunjungan tersebut Ganjar didampingi oleh Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo dan disambut oleh Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International, Stefanus Josep J Batlhalim.

Ia mengingatkan para pekerja supaya menyiapkan masker dalam jumlah banyak dan diganti setiap empat jam. "Masker menjadi sesuatu yang baru bagi masyarakat di tengah pandemi," ujar Ganjar. Ia pun mengharapkan para pekerja bisa menjadi juru kampanye protokol kesehatan.

Ganjar mengapresiasi langkah PT Nojorono menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kerja, mulai dari penyediaan pembatas bagi pekerja, tempat cuci tangan, bilik disinfektan, serta menempatkan petugas pengukur suhu tubuh. "Pesan Presiden ialah supaya menginjak gas dan rem, tergantung dari pengemudinya. Masing-masing pihak melakukan pengendalian dalam usaha menjaga roda perekonomian."  

Menanggapi instruksi Gubernur,  Stefanus Josep mengungkapkan, perusahaan sudah membentuk tim gugus tugas penanganan Covid-19 yang bertugas mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan kerja. "Kami ingin menjaga agar tidak terjadi penularan karena sangat mempengaruhi kinerja perusahaan," ujarnya.

Menurut Stefanus, Nojorono memberikan suplemen vitamin C kepada para pekerja dan menerapkan aturan penjagaan jarak di lingkungan kerja. Caranya, kata dia, ialah dengan membagi waktu kerja buruh produksi menjadi dua sif dan mengurangi kapasitas tempat duduk dari semula delapan menjadi empat orang. “Kebijakan itu memang mempengaruhi tingkat produksi, namun tidak terlalu banyak,” ucap dia.

Selain itu, Stefanus mengimbuhkan, dalam rangka menjaga pendapatan pekerja di tengah pandemi, perusahaan  telah meluncurkan produk baru, yakni Minak Djinggo rempah. Kehadiran rokok baru ini berhasil menambah volume produksi dan meningkatkan upah pekerja.

Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo menyampaikan, keberadan laboratorium pengujian Covid-19 di wilayahnya sangat bermanfaat bagi penanggulangan wabah lantaran petugas bisa dengan cepat mendeteksi kasus dan mengambil tindakan. "Lebih baik jumlah kasus yang diketahui bertambah agar warga yang terpapar bisa diidentifikasi dan penyelesaiannya juga lebih cepat," tutur Hartopo. ***
 

Inforial

Berita Lainnya