Menanti Aksi Merapi

Seismograf Pos Babadan sering mati karena bergantung pada listrik PLN.

Senin, 17 April 2006

MAGELANG -- Sudah seminggu ini Ismail kurang tidur. Sorot matanya tampak lelah. Bukan karena usianya sudah 48 tahun, tapi karena ia kurang tidur. Dalam sehari ia kadang hanya sempat satu jam memejamkan mata, bahkan malah tidak tidur sama sekali. Untuk tetap melek, dia menjaga matanya dengan mengisap rokok dan minum kopi. Kadang ia bersenam, menggerak-gerakkan tubuhnya.Ini karena gunung yang ia awasi, Merapi, mulai menunjukkan tanda-tanda kegiatan...

Berita Lainnya