Perisakan Akal
Saat menginginkan atau mendapatkan mainan baru, anak kecil kerap segera melupakan mainan lamanya sekaligus menggumuni (mengagumi) atau menyukai mainan barunya dengan berlebihan. Kadang-kadang tidak cukup hanya dengan melupakan yang lama, tapi disertai memburuk-burukkan yang lama.
Minggu, 3 Mei 2015
Iwan Pranoto,
pemerhati pendidikan
Saat menginginkan atau mendapatkan mainan baru, anak kecil kerap segera melupakan mainan lamanya sekaligus menggumuni (mengagumi) atau menyukai mainan barunya dengan berlebihan. Kadang-kadang tidak cukup hanya dengan melupakan yang lama, tapi disertai memburuk-burukkan yang lama.
Tampaknya, perilaku seperti itu tertanam pada beberapa orang sampai dewasa, tanpa disadarinya. Demikian pula pada dunia gagasan. Sesaat
...