Mempertimbangkan Matah Ati

Purnawan Andra,
PENELITI TARI DAN KEBUDAYAAN; ALUMNUS JURUSAN TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN ISI SURAKARTA

Beberapa waktu yang lalu kita dan dunia seni pertunjukan Indonesia dihenyakkan oleh sebuah karya "fenomenal" berjudul Matah Ati (MA). Repertoar tari ini mengangkat tokoh perempuan Rubiyah yang mempunyai peranan penting dalam perjuangan Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) melawan VOC. Karya ini pernah dipentaskan di Jakarta selama berhari-hari, lalu ke Esplanade Singapura dan di rumah sendiri, Pamedan Istana Mangkunegaran, Solo, pada September 2012.

MA disebut sebagai bukti salah satu fenomena seni pertunjukan dewasa ini. Pertunjukannya memadukan teater, musik, nyanyian, tari, dan multimedia. Sekitar 250 penari berpentas di panggung berukuran gigantik dengan desain artistik yang miring dan bertingkat. Tiket dan undangan yang dibagikan gratis sold out. Penari, yang kebanyakan merupakan mahasiswa ISI Solo, pun menandatangani kontrak profesional yang mengikatnya dalam proses yang berlangsung lama.

Minggu, 25 November 2012

Purnawan Andra,
PENELITI TARI DAN KEBUDAYAAN; ALUMNUS JURUSAN TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN ISI SURAKARTA

Beberapa waktu yang lalu kita dan dunia seni pertunjukan Indonesia dihenyakkan oleh sebuah karya "fenomenal" berjudul Matah Ati (MA). Repertoar tari ini mengangkat tokoh perempuan Rubiyah yang mempunyai peranan penting dalam perjuangan Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) melawan VOC. Karya ini pernah dipentaskan di Jakarta selama berhari-har

...

Berita Lainnya