Menghidupkan Jam Mati

Di tangan kolektor jam Priyo Brodjonegoro, lebih dari seratus jam antik kembali berdetak.

Minggu, 15 Mei 2005

Jarum jam menunjuk angka sembilan. Dari dalam jam tua standar dari kayu setinggi lebih dari dua meter, suara jernih berdentangan. Bunyinya menimbulkan suasana nyaman dan rileks. Sang waktu yang sebenarnya berlari terus seolah membeku. Jam tua merek Junghans yang berusia lebih dari 50 tahun itu memang masih setia menjadi penunjuk waktu. Walau pelat permukaan penunjuk waktu itu sudah diganti, badan kayu, termasuk laci-laci dan kaca kristalnya, masi...

Berita Lainnya