Menembus Kegelapan Lewat Internet

Buta sejak kecil, Dimas Prasetya Muharam tak mau menyerah pada keadaan. Menginisiasi komunitas penyandang tunanetra untuk bekerja mengandalkan komputer.

Kamis, 11 September 2014

Dunia yang gelap tidak menghalangi aktivitas Dimas Prasetya Muharam. Meski matanya tidak lagi bisa melihat, jarinya tetap lincah menari pada telepon seluler yang dilengkapi Screen Reader, aplikasi pengubah teks pada layar menjadi bahasa lisan.

Tempo tanpa kesulitan bisa menghubungi Dimas, 26 tahun, lewat pesan pendek untuk diwawancarai di Gedung Indosat, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu. Saat ditemui, dia baru saja selesai menghadiri peluncuran b

...

Berita Lainnya