Buang Kesal Bila Anak Gagal

Idealnya, orang tua tidak membiasakan anak memprioritaskan hasil, melainkan proses.

Senin, 19 Mei 2014

Dulu, Sa'adah Rakhmat kerap mencak-mencak jika putra sulungnya yang duduk di bangku sebuah sekolah dasar swasta di Jakarta menyodorkan nilai ujian matematika yang hasilnya kurang bagus. Perempuan 47 tahun itu pun meminta sang putra, Muhammad Fikar, memperbaiki "kesalahan"-nya. Caranya, dengan menambah jam belajar Fikar di rumah, sekaligus memangkas jatah waktu bermain sang putra menjadi dua jam sehari. Strategi Sa'adah ternyata tak manjur. Bukannya m

...

Berita Lainnya