Jembatan Petani

Awalnya, ia prihatin melihat petani yang menjadi korban sistem ijon, juga kepada produsen pupuk dan pestisida.

Kamis, 26 September 2013

Sigit Pramono mengawasi tiga karyawannya yang sedang mengaduk tumpukan serbuk berwarna cokelat. Sesekali, pria 25 tahun ini ikut membolak-balik serbuk yang berbau menyengat itu.

"Dalam sebulan, kami bisa mengolah 150 ton sampah dapur dari tempat pembuangan akhir sampah," kata penerima penghargaan Young Changemaker 2013 dari Ashoka Indonesia ini saat ditemui di kantornya, di Banyuwangi, Senin lalu. Pupuk tersebutlah yang membantu perbaikan nasib r

...

Berita Lainnya