Basa-basi Puja-puji Bank Dunia

Senin, 7 November 2005

Meski banyak orang, suasana tetap sunyi senyap di ruang Kredensial Istana Merdeka pada sore yang terang dan sejuk itu. Di tengah ruangan yang didominasi warna putih ini, sesosok lelaki berperawakan tegap berdiri. Ia sedang berbicara. Suara baritonnya jelas terdengar. Pandangan pria ini fokus pada layar kotak sejangkauan tangan di hadapannya. Matanya mengikuti aliran baris-baris kalimat, yang tak putus bergerak naik di layar. Pada sisi layar itu,

...

Berita Lainnya