Petani Singkong Butuh Akses Pendanaan

JAKARTA - Ketua Bidang Budi Daya Singkong Asosiasi Industri Singkong Indonesia, John Waas, mengungkapkan bahwa petani singkong kekurangan pendanaan. Padahal modal yang diperlukan untuk menanam singkong tidak kecil, Rp 35 juta per hektare. "Tapi perbankan tidak mudah percaya untuk mengucurkan kredit," kata Waas saat dihubungi kemarin. "Petani singkong dianggap miskin."

Akibat kurang modal, produktivitas ubi kayu atau singkong pun tak beranjak naik, hanya di kisaran 18-20 ton per hektare. Jika dirinci, produktivitas singkong di Indonesia hanya 2 kilogram per pohon. Padahal singkong Nigeria dan Thailand bisa mencapai 5 kilogram per pohon. "Kalau tidak ada bantuan kemudahan modal dan pelatihan, lima tahun lagi pun produksi enggak naik," ujar John.

Senin, 19 Mei 2014

JAKARTA - Ketua Bidang Budi Daya Singkong Asosiasi Industri Singkong Indonesia, John Waas, mengungkapkan bahwa petani singkong kekurangan pendanaan. Padahal modal yang diperlukan untuk menanam singkong tidak kecil, Rp 35 juta per hektare. "Tapi perbankan tidak mudah percaya untuk mengucurkan kredit," kata Waas saat dihubungi kemarin. "Petani singkong dianggap miskin."

Akibat kurang modal, produktivitas ubi kayu atau singkong pun tak beranjak naik,

...

Berita Lainnya