Rupiah Masih Berpeluang Menguat

JAKARTA -- Nilai tukar rupiah dan mayoritas mata uang regional bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat, setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (non-farm payrolls) pada Maret dilaporkan mengalami perlambatan. Rilis angka non-farm payrolls yang hanya tumbuh sebanyak 192 ribu orang membangun ketidakpastian kerangka kebijakan moneter Amerika. Di pasar mata uang, rupiah kembali menguat 11,5 poin (0,10 persen) ke level 11.305.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan laju penguatan rupiah memang dipengaruhi mata uang dolar yang kembali tertekan. Data tenaga kerja AS, yang bergerak turun dibanding periode sebelumnya, meyakinkan pelaku pasar bahwa rencana penyesuaian suku bunga AS hanya menjadi wacana bank sentral AS (The Fed). "Penguatan rupiah memang disebabkan oleh tren dolar yang melemah," kata dia kemarin.

Selasa, 8 April 2014

JAKARTA -- Nilai tukar rupiah dan mayoritas mata uang regional bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat, setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (non-farm payrolls) pada Maret dilaporkan mengalami perlambatan. Rilis angka non-farm payrolls yang hanya tumbuh sebanyak 192 ribu orang membangun ketidakpastian kerangka kebijakan moneter Amerika. Di pasar mata uang, rupiah kembali menguat 11,5 poin (0,10 persen) ke level 11.305.

Ekonom PT Sa

...

Berita Lainnya