Pasar Kain Lokal Susut

JAKARTA - Gempuran kain impor dari Cina dan India semakin menyudutkan produk tekstil nasional. Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat, pasar kain domestik pada bulan puasa dan menjelang Idul Fitri tahun ini hanya mencapai 35 persen. "Menyusut 10 persen dibanding pada tahun lalu, yang mencapai 45 persen," kata Ketua Badan Pengurus Nasional API, Ade Sudradjat, kemarin.

Ade mengatakan produk tekstil nasional tergusur lantaran harganya tak bisa bersaing dengan produk impor. Selain lebih murah, kain katun dari Cina dan India dipromosikan lebih gencar, sehingga lebih gampang ditemukan oleh konsumen di pasar. Kondisi ini, kata dia, merupakan ancaman serius bagi industri tekstil nasional. "Selain mengancam daya saing, hal ini bisa menyebabkan penutupan pabrik dan ujung-ujungnya pemecatan buruh," ujar Ade.

Kamis, 2 Agustus 2012

JAKARTA - Gempuran kain impor dari Cina dan India semakin menyudutkan produk tekstil nasional. Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat, pasar kain domestik pada bulan puasa dan menjelang Idul Fitri tahun ini hanya mencapai 35 persen. "Menyusut 10 persen dibanding pada tahun lalu, yang mencapai 45 persen," kata Ketua Badan Pengurus Nasional API, Ade Sudradjat, kemarin.

Ade mengatakan produk tekstil nasional tergusur

...

Berita Lainnya