JAKARTA - Prospek bisnis maskapai berbiaya rendah (low cost carrier) dinilai cerah. Hal ini terutama dipicu oleh rendahnya tarif dan peningkatan daya beli masyarakat. "Itu mempengaruhi kemampuan terbang masyarakat," kata Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier (INACA) Tengku Burhanuddin kepada Tempo di kantornya pekan lalu.

Menurut dia, rata-rata masyarakat Indonesia terbang lima kali setahun pada 2008. Tahun ini diharapkan meningkat men