Bermain Limbah Kayu

"Pembeli Amerika itu baru bersedia membayar setelah barang sampai di sana, kami belum siap menanggung risiko biaya."

Jumat, 2 Januari 2009

JAKARTA -- Di tengah menciutnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya suku bunga kredit seperti sekarang, merintis bisnis baru pastilah sulit bukan kepalang. Tapi. di tangan orang-orang tangguh, rintangan bisa berubah menjadi peluang. Sholahudin Fuad, contohnya. Laki-laki 30 tahun ini memulai usahanya di bidang pembuatan mainan anak-anak justru pada saat Indonesia dihajar krisis moneter 1998.

Di bawah bendera PT Haula Sejahtera, istri Fuad, Ummu Masm

...

Berita Lainnya