Survei Kemudahan Berbisnis Dianggap Tidak Akurat

Izin mendirikan bangunan dan tenaga kerja tak akan mulus tanpa sogokan.

Jumat, 12 September 2008

JAKARTA -- Menteri Perindustrian Fahmi Idris menilai survei International Finance Corporation yang mendudukkan Indonesia pada peringkat ke-129 untuk kemudahan berusaha bertentangan dengan kenyataan. "Survei itu paradoks dengan pertumbuhan investasi," kata dia kemarin.

Fahmi berpendapat survei tersebut hanya melihat perkembangan bisnis berdasarkan kebijakan fiskal dan moneter serta berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

...

Berita Lainnya