Pemerintah Waspadai Perang Tarif Seluler
Semakin kecil alokasi belanja untuk pelayanan konsumen.
Senin, 31 Desember 2007
Jakarta -- Pemerintah dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia mengkhawatirkan terjadinya perang tarif (price predatory) antaroperator seluler yang akan membahayakan industri telekomunikasi.Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar mengatakan mulai muncul indikasi price predatory, berupa promosi jorjoran dan banting tarif antaroperator seluler. "Price predatory sangat berbahaya. Jangan ...