JIMBARAN -- Proyek-proyek perkebunan dan energi bisa memanfaatkan kredit karbon melalui mekanisme pembangunan bersih (clean development mechanism/CDM). Potensi penggunaan dana untuk pengembangan proyek-proyek ramah lingkungan bisa mencapai US$ 10 miliar.

Direktur Utama Bank Ekspor Indonesia Arifin Indra mengatakan kredit karbon bisa untuk proyek-proyek yang sesuai dengan ketentuan Protokol Kyoto. Caranya, perusahaan harus bisa membuktikan proyeknya