Rekayasa Opini Para Pendengung

Mengerahkan pendengung untuk membangun opini publik menyalahi prinsip demokrasi. Adu lantang suara jadi lebih penting dari debat substansial.

Tempo

Rabu, 19 Agustus 2020

Pengerahan para pendengung alias buzzer dalam mengkampanyekan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja sungguh berbahaya untuk keberlangsungan demokrasi kita. Mereka lantang menyokong rancangan aturan bikinan pemerintah bukan karena dengan sadar memahami dan menyetujuinya, melainkan sebatas karena begitulah perintah pemberi ordernya.

Sejak Februari lalu, sebuah agensi bernama Jaringan Bonus Demografi (JBD) aktif merekrut sejumlah selebritas dan influ

...

Berita Lainnya