Loteng Bukan Sarang Tikus
Ruang kosong di bawah atap bisa dimanfaatkan untuk menyiasati lahan yang terbatas.
Minggu, 16 Juli 2006
Arsitek muda itu tercenung. Ia didesak seorang klien untuk menaruh ruang tambahan yang berfungsi sebagai gudang pada rancangan rumahnya. Padahal lahan yang ada sudah habis terisi ruang-ruang utama. Sementara itu, untuk menambah satu lantai lagi dananya tak cukup.
Apa akal? Firman Herwanto, arsitek dari perusahaan konsultan arsitektur Pavilion Sembilanlima, memutuskan untuk memanfaatkan loteng sebagai gudang. Namun, jauh dari stigma loteng yang ko
...