Bahaya KPK Dipimpin Polisi dan Jaksa

Lolosnya kandidat dari unsur Polri dan Kejaksaan Agung dikhawatirkan bakal mengulang kebobrokan KPK di era Firli Bahuri. Sarat konflik kepentingan.

Tempo

Sabtu, 27 Juli 2024

SELEKSI calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi bertabur kandidat dari unsur kepolisian dan kejaksaan. Dua lembaga itu mengutus wakilnya untuk bertarung dalam pemilihan calon pemimpin KPK periode 2024-2029. 

Sebanyak 236 orang dari 318 pendaftar dinyatakan lolos seleksi administrasi oleh panitia seleksi pada Rabu, 24 Juli 2024. Di antara ratusan kandidat itu, 16 orang berasal dari unsur kepolisian dan 11 dari kejaksaan.

Lolosnya kandidat dari unsur dua lembaga itu dikhawatirkan sejumlah pegiat antikorupsi akan mengulang kebobrokan KPK saat era Firli Bahuri. Penanganan kasus hukum berpotensi mandek. Sebab, konflik kepentingan dan loyalitas ganda akan sulit dihindari ketika berhadapan dengan kasus yang menyeret institusi mereka.

Masyarakat sipil mendesak pansel agar tidak meloloskan kandidat yang berasal dari Korps Bhayangkara dan lembaga penegak hukum lainnya. Apa bahaya polisi dan jaksa memimpin KPK?

Berita Lainnya