Stigmata

Fransiska Eka adalah penulis dan penerjemah. Saat ini dia tinggal di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Tempo

Minggu, 29 Mei 2022

Stigmata

Fransiska Eka

Teta, saat aku menulis ini, angin panas bulan Mei bertiup kencang, menyusup lewat lubang ventilasi, seolah hendak menampar diri. Alir udara seperti mengandung muatan gelisah yang tak biasa. Di kejauhan terdengar suara anjing-anjing melolong bersahut-sahutan. Malam purnama. Atasanku, Daniel, meminta berita singkat saja, bukan reportase panjang. Aku telah menulisnya. Tugasku di kota ini selesai. Besok, aku bisa pulang, menu

...

Berita Lainnya