Bagaimana Nasrul Marhaban Mati dan Dikenang

MEMANG betul seperti ini kejadiannya. Hampir tujuh tahun yang lalu, dari balkon sempit rumahnya di Kampung Melayu Pulo, Nasrul Marhaban terjun ke air sedalam dua meter lebih, lalu terseret arus ke sungai. Ia hanyut dan tewas tenggelam. Jasadnya ditemukan esok harinya tersangkut di Pintu Air Manggarai. Saat itu sekitar pukul delapan malam, dan banjir kiriman tiba-tiba menerjang kampung yang terletak di tepi Sungai Ciliwung itu. Di bawah guyuran hujan, perahu karet milik kantor Kelurahan Bukitduri datang menyelamatkan warga yang terjebak di loteng dan atap rumah-rumah mereka. Satu per satu orang-orang itu melompat ke perahu untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman, termasuk istri dan kedua anak Nasrul Marhaban. Seharusnya begitu pula Nasrul Marhaban, jika saja sebuah al-Quran yang dibungkus plastik bening tidak merosot dari dekapannya dan tercebur ke air saat ia bersiap melompat ke perahu.

Minggu, 15 Juni 2014

Ben Sohib

MEMANG betul seperti ini kejadiannya. Hampir tujuh tahun yang lalu, dari balkon sempit rumahnya di Kampung Melayu Pulo, Nasrul Marhaban terjun ke air sedalam dua meter lebih, lalu terseret arus ke sungai. Ia hanyut dan tewas tenggelam. Jasadnya ditemukan esok harinya tersangkut di Pintu Air Manggarai. Saat itu sekitar pukul delapan malam, dan banjir kiriman tiba-tiba menerjang kampung yang terletak di tepi Sungai Ciliwung itu. Di bawah

...

Berita Lainnya